Kumpulan Quote Kata Kata Wira Nagara Galau Lucu dan Cinta Lengkap – Hai sobat sobat iseng, siapa sih yang tidak tau Wira Nagara? Kalo ada yang belum tahu, biar admin beri tahu dulu. Wira Nagara adalah seorang comic dan penulis, dia juga pernah ikut kompetesi Stand Up Comedy Indonesia season 5 walaupun terhenti di 10 besar. Gayanya yang sering bersajak dalam membawakan materi memberi warna sendiri. Buat kalian penggemar dari Wira Nagara coba deh disimak kumpulan quote kata kata Wira Nagara yang telah admin rangkum berikut:
Raga tertatih hati merintih. Langkah tertusuk duri, badan menggigil sendiri
Terberkatilah kau yang mengirim pesan beruntun memanggil nama dan bertanya di mana, setelah dibalas hilang, esoknya dengan enteng berkata “eh maaf ya kemaren lupa bales lagi hehe”.
Salah satu ketentraman dari bertualang adalah pesan singkat bertuliskan “Kamu kapan pulang?”. Senyum tersungging, dada membuncah. Selalu ada debar dari tujuan yang hati sebut rumah..
Kopi tinggal sedikit, harapku memilikimu yang masih penuh..
Terjunlah ke asmara yang kau yakini muara. Lelahku telah hanyut di sungai air mata, mengalir di bebatuan penuh lumut nestapa..
Pergimu dilepas hujan. Tetes-tetes teratur yang kian memeluk jalanan, riang yang tak lebih basah dari langkah di keheningan..
Setiap zaman punya era kemesraan. Populer yang terjadi di setiap perlakuan dengan bahagia yang tetap berujung pada perpisahan..
Ada hati yang terbakar setelah kabar bahagia tersiar, tenang, barangkali itu hanya senang yang dirancang. Pastikan segera, hubungi dia di sana..
Dalam rebah batin resah. Jemari melacak genggam; layar ponsel menyala, huruf terketik seadanya, sekadar bertanya: Sedang apa?
Jarak membentang bukan berarti perhatian menghilang. Selalu ada cara meredam kecemasan, maka bila dia jauh sebentar tiada kabar, barangkali hatimu sudah tidak diprioritaskan..
Senja kali ini menyiratkan pekik nurani: sinar mentari yang pamit pulang dan suara keadilan yang pantang hilang. Nusantara, lestarilah sejahtera.
Perpisahan adalah ledakan. Gebyar pijar dengan bara berserakan, gemerlap di batin yang hangus berantakan.
Dan kita mulai bicara pada benda-benda. Melekatkan punggung pada dinding, jemari mengusap dahi, pelan menutup mata, membayangkan hari berjalan setelah perpisahan..
Bertahun membangun pondasi sekejap kandas diruntuhkan gengsi. Kalah saing, batin remuk didera sisa-sisa puing..
Raga basah dibasuh hati debar berdebur terjun membuat tegun segar menambah tegar jatuh dengan jatah indah tanpa gundah..
Pergilah sampai merindu, berpijarlah hingga kau bertemu gelapku..
Remuk sudah, remuk. Tiada sempat terberi: waktu, yang telah didetikkan dan didetakkan. Kau hilang, muncul di hati orang tak lama berselang..
Terjahit rindu menyala pilu. Cinta yang menguap dalam harap, remang cahaya dalam kepastian yang tak juga hinggap..
Aku melamun pada petang, dan kau termangu dalam temaram. Bersama, kita akan terus tenggelam. Saling merindu gelimang cahaya dalam kelam..
Telah padam ditelan malam sebuah penasaran. Runtuh waktu, masih tersisa kau di kepalaku sebagai hati ke sekian dari cinta tak kesampaian..
Tetap aman, saling berkabar, terlindungi dalam naungan. Semoga terjaga segala dalam amin yang memeluk doa-doa
Otak hati jaga fungsi, nalar tak terprovokasi, jiwa tegar mengasihi. Segeralah terang setiap kecemasan, jangan sampai hilang sisi kemanusiaan..
Awal puasa dan menyadari ternyata dia tak punya rasa. Sekadar rikuh bila tak membalas pesan, pantas tiada tanya balik di setiap kesempatan..
Rinduku bagai takjil yang dijajakan rapi. Berjajar menunggu dipilih dari tengah hingga tepi, kadang ikut terbeli sebagai penggenapan uang kembali..
Tanya berlapis dijawab tawa meringis. Tiada balas penasaran apalagi perasaan. Paras menawan menjadikan hati wartawan. Walau nyeri namun membangkitkan jiwa jurnalis dalam diri..
Ada yang masih menggelar tunggu di kepalanya. Dibiarkan sepi berkunjung, menemani rindu yang lama disiapkan tanpa tahu ke siapa harus dihidangkan..
Sekejap yang menggoda memang berbahaya. Menawarkan bahagia dengan rasa bersalah setelahnya saat sadar semua tak bisa kembali seperti semula..
Bagi yang lama sendiri sebab hatinya pernah patah, bisa menyukai kembali adalah suatu anugerah..
Ternyata bagi yang terbiasa sedih, bahagia adalah sebuah masalah..
Kalau sudah tahu posisimu bukan yang utama, kenapa masih kau keluhkan balas pesan terlalu lama?
Walau sebatas menjemputmu di stasiun sore itu, setidaknya hadirku pernah kau tunggu di hidupmu..
Dia suka mengopi, tapi tidak bersamamu. Dia suka jalan-jalan, tapi bukan jalan denganmu. Dia suka apa saja yang juga kau suka, tapi dia tidak menyukaimu..
Kusisipkan simbol tawa dalam sedih yang kutahan untuk menanggapi pesanmu, yang baru saja bercerita indahnya punya kekasih baru..
Kita sulit melupa karena pernah bahagia bersama, lalu susah melangkah sebab ragu akan pengganti, kemudian teringat yang lama tak bisa diajak kembali..
Yang susah terulang kadang bikin tenang, walau cuma terkenang..
Dari setiap yang disebut jauh, barangkali kita hanya perlu terbiasa pada jarak..
Dan kita mencari-cari sinyal seakan tiada hidup di sekitar. Padahal tetap nihil pesan masuk, lagi-lagi sunyi yang pelan merasuk..
Cinta bukan hanya milik mereka yang berpasangan, melainkan juga milik orang-orang yang memilih sendiri sebelum kepastian..
Kau tahu beda langit malam dengan arah hubungan kita? Tidak ada. Keduanya sama-sama gelap..
Ada yang sibuk sampai lupa mengabari, ada yang berkabar sampai lupa kesibukan. Ada pula yang sibuk enggan berkabar tak mau..
Kemarin senang-senang sampai saling panggil sayang, sekarang sudah lenyap tiada kabar sebatas ucap nyatanya hambar..
Selalu ada sunyi yang tertinggal begitu lama setelah berpisah dari pertemuan penuh kesan..
Nikmatilah perhatian dengan tak menyia-nyiakan, selagi ada seseorang yang selalu ada..
Tidak ada foto berdua bukan berarti dia bebas kau dekati. Cermati, ada sorotan dengan sampul muka kekasihnya yang diberi judul tanda hati..
Dan kau masih menatap layar di genggaman. Berharap sebuah nama muncul membalas tanya dari gelisah seharian tanpa kabarnya..
Hatimu itu; biar aku berjuang masuk dan berdesakan dengan banyak orang. Bukan perkara menang atau kalah, hanya ingin membuktikan bahwa untukmu aku tak akan menyerah..
Penolakan demi penolakan kutelan dan hatiku kini terlalu kenyang. Biar aku menepi sejenak, meraba kemungkinan bila kelak sayangku kembali hilang..
Aku sangka kau tertarik padaku, ternyata kau hanya tak enak bila membiarkan pesanku. Mantap nian, pagiku beku dihantam kenyataan..
Kau sedih aku datang, aku sedih kamu hilang. Basa-basi kau tanggapi namun diam saat aku ajak pergi.
Tiada rencana namun selalu saja: menaruh perasaan pada seorang yang tak terkesan. Pilu hati ingin berpemilik namun yang ditaksir tak pernah tertarik..
Kita laksana bianglala, berputar menebar bahagia seakan semua baik-baik saja lalu lupa bahwa poros gerak kita tetap diam dan tak ke mana-mana..
Setiap chat bisa sampai tengah malam, diajak ketemu berdalih chat-nya tenggelam. Hebat.
Mungkin dia masih mencintaimu namun hidupnya sudah bukan milikmu..
Untukmu yang menikah hari ini, teriring doa semoga tercukupi segala yang didamba. Maaf bila banyak salah selama bersama; selamat berbahagia, terima kasih pernah ada..
Terlalu banyak harap yang melintas, terlalu sedikit pesan yang terbalas..
Dari semua tempat jauh yang kujangkau, tujuan akhirku tetap menuju engkau..
Setiap cerita akan memilih telinga sebagai muaranya. Tidak semua kesedihan akan diluapkan walau berulang kenapa sudah diluangkan..
Jangan terlalu jauh bila baru dekat. Pelan saja menikmati, bila benar mau tinggal dia akan kembali tanpa perlu memohon berulang kali..
Tiada pagi yang tak mencari: di DM, di kotak pesan, di setiap unggahan. Mencoba menemukan walau tak pernah diharapkan. Sebelum benar-benar pudar, semoga cepat sadar..
Kau tidak benar-benar ingin menemuiku, kau hanya butuh beberapa foto baru untuk unggahanmu..
Rinduku lembaran angka di soal ujianmu. Lupa rumus dan membuat kepikiran terus..
Online-mu bukan untukku..
Setelah setiap sedihmu aku dengar dan sepimu aku temani, kau masih tak merasa bahwa padamu aku menyimpan rasa..
Semoga soremu menyenangkan, walau tiada lagi chat darinya yang berisi “keluar, aku udah di depan kostan”..
Dijaga sudah hilang, dilepas masih sayang..
Masih berusaha terjaga siapa tahu engkau rindu. Sebab selalu ada cerita-cerita yang katamu hanya ingin dibagi denganku, setelah bersamanya, seperti biasanya..
Bukan dia enggan berkekasih, hatimu saja yang tak dia pilih..
Balas cepat tetap tidak dapat, balas lama tertumpuk pesan lainnya. Menemui ditinggal pergi, meninggalkan dia jatuh ke lain pelukan..
Tidak perlu berulang kali beralih mode pesawat ke normal untuk menangkap sinyal. Pesan masuk akan tetap begitu, sepi dan tiada balasan dari yang kautunggu..
Semua sudah ditanyakan tanpa balik pertanyaan. Balas pesan mulai senyap namun harap belum lenyap..
Karena berada di satu lingkaran bukan berarti semudah itu mengubah teman jadi pacaran..
Bertahan tanpa diminta, berpisah tanpa dicinta..
Dekat karena klaim sepihak, pisah karena dari awal memang tak punya hak..
Tidak pernah ada yang biasa-biasa saja dari dua hati yang pernah bahagia bersama lalu berpisah karena berbagai hal yang mau tak mau harus diterima..
Bagaimana? Sudah sayang sama aku belum? Eh, belum, ya? Ya, sudah. Santai saja. Selesaikan dulu dengan yang kau kira akan jadi kekasihmu..
Bagaimana menurut kalian kata kata Wira Nagara yang admin rangkum? Mantap bukan? Semoga berguna dan menghibur kita semua